bismillah...


Anda ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik disini

PUISI: Merona dalam Ironi dan Juni dalam Kebangkitan

Akhirnya, aku bisa menulis juga. walau cuma menulis puisi. Tulisan ini saya buat di tengah kesibukan saya dalam waktu 10 menit. Tiba-tiba terpancing nulis blog lagi gara teman2 di blog nalar pada aktif semua. hebaaat dan saya pun gak mau ketinggalan (hehehe).. maafkan kalau jelek. Maklum pemula yang baru memulai lagi. Tulisan pertama ini saya dedikasikan untuk Angelina Sondakh dan para pelakon korupsi lainnya khususnya para anggota dewan yang terhormat. Tulisan kedua Juni dalam Kebangkitan. sebuah tulisan awal juni sebagai stimulus menulis dan saya dedikasikan untuk hari besar 1 Juni Awal kebangkitan, hari lahir pancasila.

Merona dalam Ironi

Entah apa itu puja
Enta apa itu hujat
Bertahta dalam keeksisan
Dibalik topeng dusta
Bagaikan sebuah sinetron
“yaah ini memang benar sandiwara”
Dan kaulah aktrisnya
Protagonis yang sebenarnya antagonis..


Hahahahahahaha
Hanya bisa tertawa dalam kesedihan
Yaah inilah karakterku
Uang dan tahta milikku, yang kuambil darimu
Dan senayan adalah istanaku
Walau penjara menantiku
hahahahahahahaha


Juni dalam Kebangkitan

Bersama Juni cerita dimulai
Ini bukan hanya romantika
Bukan pula hanya legenda
Bukan Cuma sekedar cerita
Dan bukan juga hanya cerita perjuangan

Ini mengenai kebangkitan
Ketika cerita dimulai
Melahirkan legenda
Dalam sebuah romantika manisnya perjuangan
Dan disitulah cerita mulai bermula
Ketika kapal sudah dipilih
Dan nahkoda bersama awaknya siap berlayar

Mari membangun Indonesia
Bukan hanya sekedar 5 asas dalam kegagahan sebuah burung
Menilik makna keberagaman dalam keseragaman
Binnheka Tunggal Ika
Dan Garuda Pancasila yang siap melanglang untuk terbang tinggi
Dan kita pun siap berlayar dalam sebuah ideologi kebanggaan kita
PANCASILA




3 komentar:

Posting Komentar

 
;