Saya
berani bertaruh, setiap manusia yang ada di dunia ini pasti pernah dan akan
terus mengalami perubahan. Sudah menjadi hukum alam perubahan perubahan itu
harus terjadi. jika kita mau duduk sejenak dan membayangkan perubahan apa saja
yang telah kita alami hingga hari ini, Aku yang dulunya masih merangkak,
sekarang sudah mampu berjalan bahkan berlari. Aku yang dulu masih sering
menangis, sekarang aku harus berusaha untuk menjadi orang yang tegar dan tidak
cengeng. Dulu aku yang hanya bisa berkata “mama”, “ayah” sekarang mampu
berbicara dengan lancer dan lantang, dan masih banyak lagi perubahan yang
terjadi dalam hidupku yang mungkin jika saya cerita tidak akan pernah habis
blog ini kalian baca.
Namun perubahan diatas yang saya sebutkan,
pastinya akan dialami oleh setiap manusia. Belum lagi pengalaman hidup yang
bisa membawa anda dan mengubah pola pikir anda. Sesungguhnya betapa banyak
perubahan yang terjadi sadar atau tidak sadarnya kita. Makanya jangan pernah
menuntut seseorang untuk tidak akan berubah. Itu salah total. Karena setiap
manusia itu, sadar atau tidak sadar akan berubah.
Entahkah perubahannya
itu menjadi lebih baik atau lebih buruk. Namun yang akan saya bahas disini
adalah perubahan yang akan mengarah ke hal yang lebih baik. Kenapa?? Karena beginilah
hidup seorang manusia, penuh dengan tuntutan. Bahkan Tuhan pun menuntut kita selalu
berubah tetapi perubahan ke arah yang lebih baik seperti yang tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi:
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
Penggalan
ayat diatas, secara tersirat (menurut saya) menganjurkan kita manusia harus
berusaha dan berupaya selalu melakukan yang terbaik. Dimana makna kata lomba
tersebut mengandung kompetisi. Suatu kompetisi bukan berarti harus ada menang
dan kalah. Itu bukanlah hakikat dari kompetisi. Hakikatnya adalah ketika kita
mampu membawa energi positif kepada setiap manusia untuk melakukan perubahan
menuju arah yang lebih baik. Seseorang yang mengikuti kompetisi berarti telah
berhasil melakukan perubahan dan telah menjadi pemenang dalam dirinya.
Hakikat manusia pada
dasarnya adalah makhluk sosial dan individu. Jika dipandang sebagai individu,
manusia itu memang memiliki sifat ego. Namun, Tuhan menganugrahi kita
perasaan dan emosi. Itulah yang merupakan saah satu nilai plus kita dari Tuhan,
namun jika perasaan/emosi tersebut dibawa ke arah negatif akan membawa kita ke
malapetaka. Manusia harus pandai-pandai menggunakan perasaan/emosinya. Untuk
itulah manusia diberi akan untuk bernalar. Salah satu perasaan yang dibekali
manusia adalah cemburu. Menurut saya cemburu merupakan sebuah perasaan turunan dari rasa ego. Cemburu adalah ekspresi dari keegoisan manusia dan saya yakin, SEMUA MANUSIA PASTI
MEMILIKI RASA CEMBURU.
“Apakah anda pernah
merasa cemburu? Atau pernah dicemburui?”
Tenang saja itu
merupakan hal yang wajar. Apalagi kalau anda pernah dicemburui. Berbahagialah
anda yang pernah dicemburui oleh orang lain, artinya anda itu spesial di mata
mereka J
Perasaan/ emosi itu
dapat dikontrol oleh manusia begitu pun dengan cemburu. Cemburu itu wajar, asal
jangan dibuat berlebihan hingga hawa nafsu menguasai emosi dan syaitan merasuki
kita. Ini yang harus dihindari. Cemburu itu jika diarahkan ke arah positif akan
membawa semangat kompetisi, namun jika diarahkan ke arah negatif akan memberi
penyakit hati. Karena cemburu itu penyebab penyakit iri bahkan putus dengan
kekasih (hahahaha). Cemburu yang akan saya bahas adalah cemburu yang di arahkan
ke arah positif.
Cemburu yang diarahkan
ke arah positif akan mengahasilkan semangat berkompetisi. Tapi kompetisinya
juga harus sehat loh. Kalau mungkin saya tidak cemburu dengan teman-teman saya
yang lebih produktif menulis di blog, mungkin tidak akan ada tulisan di blog
saya apalagi yang membahas ini (hehehe). Kalau mungkin saya tidak cemburu
dengan kakak saya yang bisa otak-atik komputer, saya pun mungkin akan masih
gaptek. Jika teman atau senior saya memiliki banyak pengalaman berharga yang
membuat mereka besar, saya pun cemburu dan harus bisa seperti mereka. Jika saya
cemburu dengan teman saya yang nilai/IP nya tinggi, saya pun berusaha untuk
bisa mendapat nilai yang baik, belajar keras agar aku bisa dan melebihi mereka.
Saya cemburu ketika teman, senior, keluarga mereka bisa hidup sukses dan
bahaga, untuk itu saya harus bisa seperti meraka, menjadi sukses dan bahagia. Anda pasti pernah mendengar kata-kata ini "klo dia bisa, kenapa saya tidak?". Kata itu menurut saya timbul karena adanya rasa ini. Cemburu itu memang membuat kita ambisius.
Tetapi ambisius yang dimaksud disini adalah ambisius untuk membuat perubahan yang lebih baik dalam menata hidup.
Betul juga kata pepatah
“Semakin tinggi pohonnya, akan semakin
kuat angin yang menerjang”. Jika anda adalah orang yang besar, jangan
heran ketika banyak yang cemburu kepada anda. Artinya anda itu spesial dan
sangat inspiratif buat mereka. Dan saya bersukur masih bisa cemburu, karena
cemburu itu membawa saya untuk tetap optimis dalam hidup.
*CEMBURULAH KARENA
CEMBURU ITU PENTING..
*=dalam artian positif.
Jangan disalah artikan yaah J
2 komentar:
setuju sekali.
Karena rasa cemburu itulah ane juga jadi semangat menulis. Aku juga pengen jadi penulis terkenal. Walau hanya lewat media blog.
nice article gan
visit back yaah :D
Posting Komentar